Kapalku merapat sisi
Danau hilang warna
dingin menunggu rindu basi
esok pagi yang dini,
angin menggoda
menggemuruh. Tualangku panjang
kupasrahkan pada ombak liar
yang menyeret nasibku kembali
hingga kedalaman yang entah!
Dan aku terus hanyut
tanpa ada yang menjamin
kepergian itu
untuk kembali
Kau di hulu, nyalakan lentera
sepanjang puncak ubun-ubun
agar terbaca lukisan rindu di keningmu
biar kulupakan saja
sebaiknya kukuburkan saja
riwayatku
yang membosankan
Komentar
Tulis komentar baru