Pada suatu malam, karena tak dapat tidur,
aku teringat bahwa aku mendengar
kupu-kupu bicara kepada lilin.
Aku cinta padamu,
dan aku mengerti bahwa aku akan binasa.
Akan tetapi Engkau,
mengapa gemetar dan mengapa membakar?
Lilin menjawab:
pecinta yang menertawakan Madu,
teman saya yang manis telah terpisah dariku.
Semenjak rasa manisnya jauh dariku,
seperti Farhad, pecinta yang terbunuh, api membakar diriku.
Ketika lilin bicara,
rasa sedih dari tangis-tangisan
tersebar di mukanya yang pucat.
Lilin berkata padaku:
engkau hanya pura-pura,
engkau tidak tahu apakah cinta itu.
Engkau tidak tahu menderita
dan tak tahu menyelamatkan diri,
karena dengan menyentuh api sedikit saja engkau lari.
Adapun aku, aku tetap, agar dimakan api.
Jika api cinta membakar sedikit dari sayapmu,
kamu harus berani membiarkannya terbakar seluruhnya.
Dan ketika malam belum menghabiskan saatnya.
Seorang wanita mendadak mematikan lilin itu.
Ketika lilin itu mengeluarkan asap ke atas,
wanita itu berkata:
ini adalah hukum cinta yang tak dapat dirubah, oh anakku.
Inilah rahasia itu, jika engkau ingin mengetahuinya.
Dari api cinta tak seorang pun dapat selamat, kecuali dengan mati.
`aku cinta padamu` oleh Le Jardin des Roses - Saadi (1184-1291)
- Puisi |
- sufistik |
- Puisi Cinta
Le Jardin des Roses - Saadi (1184-1291)
- 17884 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru