MEMUNGUT PECAHAN KATA YANG TERSERAK AGAR UTUH KEMBALI
Untuk apa aku memeluk angin?
Bersembunyi di balik belukar
Menatap, menangis, diam, dan menampar
Lalu lingsir menuju barat
Melempar sauh,
Menjerat kanak-kanak laut menyelami karang
Lumpur-lumpur membalur,
Sedang aku dihisap dan disesap gelombang
Hingga mengambang menuju belantara, katanya.
Kuraba sakuku,
Masih tersisa goresan belati
Yang se-jam lalu menggores paha hingga kepala
Akar-akar menjalar berkelakar:
“ Masihlah ada nafas disini, beranak hingga membelah dirinya. Di kitari jutaan dedaun gugur bersama mentari. Apa kau masih tetap memeluk dan mencium keningnya?”
Balas, seraya kecut mimik wajah yang terpantul menjadi bayang
Melayang-layang
Memandang
Mamang
Dan terbayang
; sayang
Lalu terbanglah menuju nirwana
Sembari memimpikannya tersenyum,
Dan memeluknya hingga nafasnya terjamah.
Surabaya, 25 Februari 2016
Komentar
Tulis komentar baru