sesepanjang musim ini di hamparan hijau
tanahtanah rengkah membatu
merupa cadascadas mendebu gerah
kemarau menghalau buah mimpi tahun ini
sesejuk embun memintal rindu di kelopak mata
yang terus membengkak meratap langit
kicaukicau tak lagi lantang mewarnai pagi
menggelepar pucuk-pucuk rerumputan ilalang
merengas kian menetas kerontang
oase persinggahan berkalang tanah
desirdesir angin tak lagi menyepoi semilir lelagu
menguap ke lelangit putih tak bertanda
terik menyengat membakar mantramantra dan doa
mentari membara di peraduan mimpi melesak di bola mata
di ranjang tandus kembara gulana
lelangit masih sembunyikan mendung di balik mega
menyerak tangis si gembala, huma dan sesawahan
ratapan dedaunan kering mengupih rintih
desirdesir angin menguapkan sepoi
bercumbu bayangbayang hampa
tanah harapan menangis tumpah luah
sempurnalah kemarau di musim ini
matapun membuta memeras airmata
di hamparan padang gersang memujamuja
sujud mencari Tuhan di manamana
mentari di peraduan mimpi melesak di bola mata
(manakala rinai gerimiskan senja, malampun mimpi basahbasah)
bogor, 05/10/12
Komentar
Tulis komentar baru