Terpaut masa yg asam di hatinya:
"Mengapa kau tinggalkan aku,sayang..??!"
Dalam mimpi ia dekap dia hingga lenyap.
Dengan gema dia berkata :
"Maut terlalu angkuh untuk kulawan, sayang. Mungkin kerinduan sang maut telah renta: seperti kerut wajahku. Atau memang maut merindukan yang ongkok seperti punggungku".
Lalu dia terjaga:
"Sayang,tanpa dirimu maut tak akan hidup. Tapi, tanpa dirimu hidupku mampu jadi maut".
Penuh dendam dia mengigau:
"Sayang, jika di raut maut kau singgah, sangsikankan aku dipeluknya,untukmu".
Aahh...
Mimpi dalam mimpi
Duka dalam mimpi terasa juga duka.
Tapi, riang dalam mimpi tetaplah mimpi.
Mimpi kadang tak adil: selalu.
"Mandi, mandilah, nak !. Matahari kian tinggi dan congkak".
Huft,mimpiku berlapis tiga.
Bangkalan,28062013
Komentar
Tulis komentar baru