Harus apa lagi
laki-laki itu terbaring di pelukan senja yang mulai suram
Menompang kaki pada burit tanpa dayung
Aku berhak membawamu ke kaki langit
Jika bersedia perempuan yang duduk memilih tiap butir imanjinasi dari kepalanya
harusnya dia sudah mati berabad-abad yang lalu
sebelum kelopak sucinya di rebut paksa para binatang jalang tak tahu diri
dan kini surut tangis kau dan dia menjelang Hidup menyelamatkan tangismu dari neraka
Kawinlah. Kalau kau benci dunia ini aku lebih muak ingin bersumpah serapah.
Mengutuk langit pekak.
Tak pernah peduli darah amis jiwa-jiwa tak ber-raga
Komentar
Tulis komentar baru