Jalan setapak memutih,sepi
Masih dingin,menghitung lelah
Ada sebatang sigaret,kunyalakan lagi
Tapi sepi,dingin,lelah makin meresapi
Jalan setapak jelas memutih,sunyi
Mengumbar cerita tentang lara
Siap saji segala duka
Masih sepi sunyi
Aku mendengar gumam doa,lirih
Ditubuh terbalut letih
Ada yg juga diam termangu
Sibuk mencari kemana sang waktu
Aku dengan sebatang sigaret masih menyala
Dalam dekap memutari pandang nanar
Jiwa jiwa yg berharap tegar
Sakit,itu pasti
Duka,kubaca sendiri
Rasa,tertinggal pd sepotong hati
Sesal,sembari menghitung hari
Aku masih diantara para
Bergelut dg lelara
Diam bergeming menyimpul duka
Lara hati
Lara diri
Bersama mereka yg lara
Membaca cerita yg lara
Di ruang para lelara
Pagi,dijalan setapak penuh lelara
- 1261 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru