bagaimanakah?
sungguh, ini telah mencapai titik terendah. hanya tinggal sedetik lagi, nafasku sudah lunta.
ku bukan mengejang raga, cuma, ku harus sabdakan kehidupanku. pada kata-kata absurd yang ku ingat waktu demi waktu.
mereka mendalil atas nama agama. tapi aku tak mampu membalas dengan sabdaku.
mengapakah?
jangan kau suruh tanya, bahkan pertanyaanku pun selalu mendahului logikaku. aku tak ngerti.
beberapa ayat yang sempat terbaca, tak lagi menggelayuri aliran darahku. sebenarnya, ini tentang apa? bukan. bukanlah sesuatu apa.
dan seperti apa?
ku dustakan. sungguh. kudustakan dengan penuh kesadaran. aku mungkin munafik. tapi kurasa, munafik itu lebih indah dari harus mencari pembenaran. mengalasankan kekeliruan.
pada akhirnya nanti, noda-noda kesucian, akan muntab. padaku yang pernah melemparinya dengan segala candu masa muda.
sepertinya, menjadi muda pun tidaklah membuatku bangga. jijik malah. ah, andaikan ayat tak mendustai sabda. mungkin aku tak berada beberapa langkah di belakangmu.
munafik.
Komentar
gaya tulisnyaaaaa
gaya tulisnyaaaaa
apik...
ada kekhasan pada tulisan ini
=@Sihaloholistick=
terima kasih
terima kasih, salam kenal :)
starlight
:D
Tak bisa di ungkap dengan kata. :D :P
Tulis komentar baru