sajak: Ida Bagus Gde Parwita
PERBURUAN PURNAMA
Sinar bulan masih mengantarkan keteduhan
di atas batu batu berlumut yang memenuhi bibir pantai
riak kecil membasahi pasir pesisir menyuarakan kerinduan
yang tertahan dalam kesunyian hati
biru lautan hamparan luka dalam bayang bayang semesta
acapkali mengalir memahatkan nukilan kenangan
bersama jejak camar camar di atas perairan
ataukah guguran daun daun dalam keremangan malam
\
dalam kerinduan menyusuri kesenyapan
laut terdiam mengabadikan perjalanan panjang kehidupan
di bawah kemesraan purnama yang terdampar menuruni bumi
percik air meneteskan dingin kerlip wajah di kejauhan
adalah gemuruh di ujung muara
percakapan kita terserak dalam warna lautan
catatan harian yang terlupakan
dan mimpi mimpi menghilang di kesunyian
Komentar
Tulis komentar baru