dia...
tak lagi punya senyum
karena duka
telah jadi sahabat
yang mengekalkan nafasnya
dia tak punya mimpi
karena mimpi adalah
bualan baginya
dia tak lagi punya masa depan
karena batang usia
telah tinggi tak terkata
dia...
tak juga punya air mata
karena air mata
bukan apa-apa
baginya
sederet luka
telah disusunnya
di dinding hatinya
dia...
kini terempas di pinggir telaga
menunggu entah apa yang ia tunggu
tapi bibirnya tak henti
mengumandangkan
lafadz yang masih kelu dibibirnya
(2012)
Komentar
Tulis komentar baru