Prajurit Cinta
Sepi ini,
bagai selaksa busur waktu
siap melepaskan anak panahnya
dan merajam kesendirianku
dalam diam.
Meski telah kusiapkan
sejuta tameng kata-kata
dan merajut selaksa puisi
menjadi baju zirah untuk hati
yang luka parah.
Tapi, sepi ini kian licik saja
ia merayu rindu
dan membujuk kenangan
serta menyusupkan cemburu
menggempur benteng setia hati.
Aku tidak sudi terkapar pasrah,
aku yakin sejuta prajurit cintamu
siap siaga menghadang
sepasukan sepi nan licik itu.
Cintaku, kuatkan aku
dengan Do'a cintamu.
Medan, 03 09 2013
Abdul Malik
Prajurit Cinta
- 1559 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru