Purnama Tanpa Kata
Segalanya berlomba diam. Membungkamkan senyum:
ke belakang sunyi.
Saling menutup pintu.
Tanpa tegur atau dekap.
Seolah bersepakat mencemari jalanan dengan air mata.
Dengan jerit, seonggok tubuh seolah
ingin mencambuk purnama,
yang tersalib diantara angin. Yang tak sudi
mengenyahkan dingin dari halaman.
Segalanya!
Bertarung di kolong langit yang semakin padat di dekapan.
Serta sebilah senyum yang gosong-
bersama keping pelangi malam di sepasang mata.
Pku Juni '03, Purnama hitam
Komentar
Tulis komentar baru