semilir rindu hembuskan bulir-bulir bening yang sendu
rebahkan penat dalam puing yang bisu
sekuntum senyum perlahan mengebiri waktuku
tak biarkan aku berlalu
terbaring dalam ruang hampa yang seakan membelenggu
pernah sesekali ku coba acuhkanmu
namun angin kembali bawa puing-puingmu
menyudutkanku dalam jemu
merangkaikan kisah klasik yang telah lama tak berdengung merdu
dan kamu masih mengendap dalam dunia fanaku
selubungi rasa yang perlahan membatu
dalam hening yang kelu
perlahan kau telusuri lagi rapuhku
Komentar
Tulis komentar baru