Lengang tiada selembar teriakkan angin
Muka kusut mewajahi bahana anganku
Menanti tetes demi tetes dari pucuk hijau daun
Hingga embun sore mengantar matahari pergi
Kan bersemedi menggauli layar malam usai senja
Tuk puaskan hasrat menumpahkan tinta sarat kasih
~
Sekarat kumengejar arah arak awan berlari
Menggantang buah suratan senandung ladang
Bak kata-kata mutiara biru haru terbengkalai
Menguak bekunya rima dingin,
Terserak sinar semburat ufuk barat
Komentar
Tulis komentar baru