Kemarilah, aku punya langit rindang, berbaju awan dan celana malam. Untukmu penyair muda, kemarilah, menginap, sembari menemui bapak ibumu di mimpimu yang jarang kau kunjungi. Jika kau berkenan, tinggalah, disini aku juga sendirian, bapak dan ibukku telah mati di telanjangi siang, saat itu mereka sedang bermain layangan, mencari angin yang kencang, namun takdir bertkata lain, angin menerbangkan kedua orangtuaku, entah kemana, mungkin angin juga sendirian, sehingga mereka ingin teman yang selalu mencari angin.
Penyair muda, ini sudah malam, maukah kau tidur di rumahku, nanti aku dongengkan tentang sunyi yang selalu menemani pikiranku.
Sekarang tidurlah, bapak ibumu menunggu di mimpimu.
Jogja2017
Komentar
Tulis komentar baru