Bagaimana ingin, aku lukis panorama alam yg hilang dalam jarak pandang.
dari jauh lambayan kumbang sempat mengundang.
Aku brjalan sedikit gelisah, masihkah tersisa?
Sapaan rumput ketika nenek pulang, kicau kini risau
Kau bilang "ada apa?"
Fahami: Kuda-kuda, harimau dan burung jadi pacuan, jadi figur buku dongeng, jadi siulan anak remaja yang tak mengerti arti beribu nyawa
Maka: Bagaimana mungkin mereka sapa dengan cinta
Mereka ingin pun tak tergapai
Dan dalam mirisnya kehijauan, kau berkata "hak" "berapa hektar lagi?" Atau kata asing lain yg teranulir "gusur"..
"Persetan, banjir" Menggusur rumah-rumah tak berharta tuan-tuan tak bertahta..
Bagaimana bisa, aku beri kita cinta
Sedang peluk tak lagi melekat
Bagaimana bisa, aku tulis sajak
Sedang tinta terlanjur tumpah
Membasahi rakyat para sahabat
Komentar
Tulis komentar baru