-untaian kata yang menjelma dari kerapuhan di pagi yang basah-
Rintik gerimis di gerbang pagi yang lelah
Detik dalam jiwaku masih mengecap manisnya tawamu
Merengkuh hangat -tak 'kan ku lepas-
Debu yang beterbangan dalam bias cahaya
Biarlah...
Manis kita menari dalam setiap rindu yang tak sempat ku beri lega
Detik berlalu penuh kecemasan
Kata menyiratkan rasa
Ada petir di siang hari -dalam hatiku-
Ada rindu dan cinta yang kembali ku pendam
Ingin memeluk,
namun enggan dan melangkah mundur
Jangan merajut lagi!
Bila hanya desah dan amarah yang bersarang
Maka detik ini...
Duhai kekasih
Kembali ku tangisi anak manusia yang lebih hina serupa wanita malam
dan duhai kekasih...
Mendekatlah sejenak
'Kan ku bisikkan satu rangakain kata
Dimana hatiku masih lelap dalam singgasana yang kau bangun dengan indah
dan di detik ini pula...
Bicaralah tentang rasa itu
Dimana harapan akan mengukuhkan keyakinan
Sungguh!
Ku cinta kau bahkan dalam hina
Masihkah boleh?
_DeAnnita Sigara_
Komentar
Tulis komentar baru