Senja menypaQ dengan senyum temaram yang menggoda hayalQ
seakan takut menggapai malam
terdiam Qsapa lirik nafas angin yang yang terpampang
menarikan lembut dayu dedaunan dengan lukisan alam yang tentram
Qhanya diam menatapi setiap legukan keindahan
dengan sejuta tanya yang mulai terbayang
Hmmmmm........
Hanya senyum Ayah-Bunda yang menatapQ disana
seakan tanya yang tergambar
"PutriQ kpan imammu datang menggantikan tanggung jawab kami pada Tuhan?""
"Heyyy..apa yang kau fikirkan?"
Qdengar sapa lembut ukhti fillah kagetkanQ dalam diam
"Senyum indah sang rembulan yg Qrindukan dalam keistiqomahan" bisikQ tenang
Komentar
Tulis komentar baru