Tanah Hitam
oleh edi sst
Mata bajak itu tekun mengintai
Begitu cambuk hitam ini lengah
Begitu otot-otot tangan ini lelah
Dia cepat berlari menembus kabut pagi
Membawa anak-anak, membawa mimpi
Dan tak akan pernah kembali lagi
Meninggalkan butir-butir padi
Berceceran mengotori relung hati
Di sepanjang jalan petani
Kucangkul kedua sisi pematang
Kuluruskan biar benar-benar lempang
Kutata kerinduan yang begitu panjang
Kuasah mata bajak biar tajam
Agar tepat menghujam jantung ini
Membalik gelipak tanah hitam
Tempat menggantung entah yang suram
Menutupi celoteh anak-anak tentang mimpi semalam
Tentang pabrik dan mal di kota-kota idaman
Semarang, Akhir 2010
Komentar
Tulis komentar baru