"Teater Waktu"
Tersebab titah Mu,
disini kami masih patuh menjalar.
di kerontang waktu, di geraham musim
yang masih gencar
memaksa kami menghujat Mu.
Tapi ternyata Engkau ialah purusan waktu yang kelak akan menelan kami hidup-hidup.
Menyudahi sungut-sungut
yang mengotori lidah kami.
Samosir, '16
(Binoto H Balian)
Komentar
Tulis komentar baru