Titah Langit
Nanti:
sebentar lagi:
pada purnama penuh,
Jikalau itu pilihanmu,
mari bertarung selayaknya aku seonggok tornado;
dan engkau sebentang jejak gasingan-nya...
Atau: aku pun jadi badainya;
dan jadilah bekas reruntuhan-nya.
Mari bertarung!
Mari saling menyihir sekuat ilmu-petir kita.
Andai pertempuranmu pun
tak kunjung kau redakan juga...
Tak kau tau kah,
kalau di bawah kaki kita: ada nganga-an tanah
sedang menunggu waktu
dan sedang mencipta rencana?
Bulan itu: hampir bulat. Hampir!
Tak terhalau lagi denyutannya.
Akan berguncang tak kepalang tanggung.
Apa bisa kau lawan dengan sihir atau mortir?
Rasakan-lah.
Tak tertunda lagi dendam purnama-bulat itu
Pasir Putih, Rumah Sepi, Juli 2014
Komentar
Tulis komentar baru