Skip to Content

Tiwikrama

Foto Aslam Dhena Maysar

TIWIKRAMA

—Buat Bunda Savira

 

Mendengar ekatantri di udara

serta gesekan daun-daun padi

yang merupa aksara

ketika aku menyaksikan bulan menguning

isyarat keruhnya raut suasana.

 

Kita duduk di meja bundar

di antara pikiran yang liar kau mencatat gejala

lewat nada yang disampaikan orang-orang

berjubah Mahakala--angkuh ilmu juga jumud perilaku.

Kemudian kegelisahan menghampiri;

memberikan kecup mesranya pada dada ini.

 

Lantas, kita memilih untuk bercelopar

sebab sukma terus dibuatnya bergetar.

Entahlah, kesudahan takkan menimbang rencana

atau malah menumbangnya

apabila tak sanggup berkaca. Ternyata mereka

menjelma Rahu, menelan bulan—menyebabkan gerhana

 

Sudahlah,

Pengabdian bagaikan air mata

yang dikucurkan ke dalam cawan kisatan

Ia menguap ke udara menjadi doa;

bagian paling mulia daripada nestapa.

 

(2015)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler