Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Karya Sastra

Pertarungan Keangkuhan

Kau tahu aku siapa?

Apa pedulimu!?

Kau tahu aku siapa?

Apa maumu!?

Kau tahu aku siapa?

Wani piro!?

 

 

Kidung Pesakitan

dalam sakit yang menahun

langkah terbatas, napas tersengal.

inikah cobaan untuk meraih kesabaran,

ujian untuk menaikkan derajat,

atau kutukan sebagai hukuman?

Mana Mungkin

Mana mungkin kami yakin

sebab kalian tukang pelintir

Mana mungkin kami yakin

padahal kalian pembual

Mana mungkin kami yakin

Jika Mungkin

Jika mungkin daku pinjam bulan separuh, barang semalam

Sebab daku gundah gulana

Daku cari di bidang sunyi, dedaun bermahkotakan embun

Dari langit gelap daku tulis

Ku Terlilit Racun

Di antara canda dan tawa,

Terurai serpihan dusta.

Tawa palsu dalam gemuruh,

Mengaburkan hati yang rapuh.

 

Kata-kata yang manis beracun,

Juni

Dingin mulai terasa

Kabut memenuhi angkasa 

Bersama sebuah harapan 

Melamun memandang hujan

 

Di bulan Juni yang sepi ini 

sebatas

merindu, tak lekas terjamu..

menyapa, tak semerta jumpa..

 

s.a

Utopia dalam Mimpi Adam

Di tengah suasana batin rakyat yang merana, Adam ikut masygul – sedih, kesal, dan sebal. Emosinya meledak, laksana habis menyaksikan gocekan striker kesebelasan kesayangan yang tendangan bolanya mengoyak jaring gawang lawan dengan cantik, namun wasit menganulirnya sebagai gol tidak sah. Pemain, official, dan supporter pun sontak menuding wasit, “masuk angin”!

Teruntuk Rury: Sebuah Catatan

Kak Rury, mengingatmu, nostalgia yang mendatangkan luka. Aku tak memungkirinya.

Drama Api Rumah Tangga Polisi

Ketika keinginan bermain judi online beradu
Dengan kebutuhan rumah tangga yang menunggu,
Api amarah ternyata lebih mematikan,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler