Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Pagi menjelang siang tadi, anak laki-laki saya, Keenan, tiba-tiba menarik tangan saya dan menggiring saya menuju sendal capit yang terparkir di teras depan. Saya sudah hafal aktivitas yang dia maksud, sekaligus rute perjalanan yang menanti kami.
1. kami dititis dewa aliran darah ini terbaur syailendra dan meurah silu nenek moyang kami perantauan pasai dan pagaruyung penegak risalah yang belum terkabar
Kehidupan itu layaknya air yang mengalir, setiap kali melewati jalur yang sama, mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, mengikuti bentuk dari setiap permukaan yang dilaluinya, namun engkau tidak akan menemukan aliran air yang persis sama untuk kedua kalinya.
Komentar Terbaru