Dunia di sini hampir segalanya sudah terlihat canggih dan luar biasa. Hidup ini berjalan sesuai cita-cita terkadang berlari. Tidak perlu lagi kita bersusah payah karena sudah ada berbagai macam alat untuk menunjang. Semua terkecukupi tidak ada yang biasa.. Instan.. Kita sudah sejak lama dapat berpergian jauh hanya membutuhkan waktu minim, bahkan manusia sekarang sudah bisa melayang di udara dengan besi, baja, dan mesin menyerupai burung. Gedung-gedung besar nan mewah bertebaran, malam hari cahaya lampu mereka sangat mengagumkan.. Menyilaukan.. Bahkan di Eropa sana pernah ku dengar ada kota yang ‘tak pernah tidur, kota abadi dan kota surga dunia.
Semua sempurna dilihat mata.. sempurna akan kemewahan dan kemegahan.. kemewahan dan kemegahan yang dominan dilihat mata.. semua orang melihat dan mempercayai apa yang dilihat dan dipercayai oleh yang dominan..
Peradaban manusia..
Namun di belahan bola Dunia yang lain di Bumi sama, segalanya sudah terlihat hancur, dan rusak. Hidup ini sesuai dengan kegagalan, tidak perlu sedikit pun bersantai-santai karena sudah ada banyak halangan untuk memaksa agar mengetatkan ikat pinggang.. Miris.. tidak mengenal kata “modern” yang luar biasa?, bahkan di sini setiap penduduknya harus berjalan berkilometer untuk mendapatkan air dan masih bercocok tanam. Kita sudah sejak lama mendengar dan memahami kekeluargaan, saling penggertian dan gotong royong, tetapi kata-kata itu juga sudah lama terkubur dalam, di bawah tanah kotor yang busuk, dan tumbuh kata individualistik, juga dari tanah yang sama.. Bobrok.. Gedung-gedung raksasa nan seram mengancam, malam hari di telapak kaki mereka banyak orang bertahan hidup dengan gerobaknya.. Menyedihkan.. Bahkan di kampung sini pun ada WC bersama, dapur kumuh bersama, jelas terlihat mata tadi segalanya menyerupai neraka.
Keduanya sama-sama sempurna.. ?
(Jakarta, 30 Desember 2013)
Komentar
Tulis komentar baru