lari.....lari....lari....dan lari.....,kejar....kejar....dan kejar...., semua bisa di kompromikan, tapi kenapa yang satu ini susah untuk diajak negosiasi?, rencana terkadang muncul dan menjelma sebagai monster hitam dan besar, bersembunyi, membuntutiku setiap saat, setiap waktu. kata sang budha, keinginan adalah sumber penderitaan. mungkin benar adanya. perang yang paling besar adalah perang menaklukkan hawa nafsu, perang melawan diri sendiri. apakah ambisiku terlalu tinggi? atau pondasi yang ku bangun terlalu rapuh.........? god help me please??? Tuhan??????, jika Engkau adalah harta karun yang tersembunyi? aku berharap peta yang sedang kupegang adalah jalan yang benar menujuMU, jika ternyata aku tersesat dalam pencarian....dan waktuku telah habis, setidaknya aku telah mencoba. kemana Tuhan saat kita tertawa terbahak2, menertawakan kebahagiaan?, kemana Tuhan saat kita berada di puncak kesuksesan?, kita baru sadar dan merasa butuh Dia, saat kita merasa terasing dalam keramaian, saat terpuruk dalam jurang kesedihan...Seringkali Tuhan muncul dan tenggelam sesuai keinginan kita. ada sebuah cerita suatu saat ada seorang pertapa menemukan lampu ajaib, seperti dalam cerita2 lain, lampu itu bisa mengeluarkan jin dari dalamnya?, "wahai pertapa, mintalah satu permohonan, maka akan aku kabulkan?" "apakah kau yakin bisa memenuhi yang satu itu?" "ha..ha,...ha..., coba sebutkan saja apa keinginanmu...?" setelah beberapa menit berfikir, sang pertapa itu akhirnya mengucapkan permintaanya?, namun tak lama berselang sang jin hanya menggeleng2kan kepala dan frustasi, dia merengek2 pada sang pertapa untuk menggantinya dengan seribu wanita cantik, segunung emas, dan permata. namun sang pertapa hanya diam, kukuh pada permintaannya itu. kawan kau tahu apa yang diminta dari sang pertapa itu? "bisakah kau menghilangkan keinginan dari dalam hatiku???, aku ingin agar aku tidak pernah punya keinginan sama sekali". karena tak sanggup dengan permintaan sang pertapa, akhirnya sang jin malu, dan akhirnya masuk kembali kedalam lampu wasiat. kawan, apakah pernah terfikir olehmu?, apakah kau pernah meminta untuk terlahir kedunia?, dan sialnya kenapa kita terlahir sebagai manusia. kenapa kita tak terlahir sebagai binatang atau malaikat??....mungkin hewan dan binatang tak perlu pusing, yang ia cari hanya makan, minum dan tidur, malaikat barngkali seperti robot ia hanya perlu melakukan sesuai perintah yang ia terima dalam memorinnya.sedangkan kita?...., kita harus bertarung dengan baik dan buruk, kita mesti bertanggung jawab atas semua perbuatan kita kelak?, tapi kita punya satu kelebihan yang seperti pisau bermata dua, kelebihan itu adalah kebebasan untuk memilih, kelebihan itu adalah nafsu. kalau hidup cuma sebentar, kalau hidup adalah sebuah panggung sandiwara, apakah kita sudah menemukan peran yang harus kita mainkan di panggung ini?, jika sudah, apakah peran yang kita mainkan sudah merupakan acting terbaik yang bisa kita perankan?, entahlah, sampai saat ini aku merasa belum menemukan peran itu. pernahkah kau merasa terpojok, sendiri?. pernahkah kau merasa terasing,? pernahkah kau duduk diantara riuhnya konser musik, atau ramainya pasar, tapi kau merasa seperti orang asing di kota asing? pernahkah ku merasa tak berguna, melihat orang- orang menangis kelaparan, meratapi ketidak-adilan, tapi kau hanya bisa membisu karena berteriak-pun kau takkan dapat merubah nasib mereka. karena tangan2 yang berkuasa terlalu kekar, terlalu kuat seperti titanium. pernahkah kau merasa patah hati?, pernahkah kau merasa sakitnya di khianati orang yang kau percaya dan kau cintai? pernahkah kau merasa frustasi? ah...., kenapa kita mesti mikir yang nggak penting?, kenapa kita mesti berfokus pada masalah, bukan pada pencarian solusinya. jika hari ini adalah episode terburuk bagi kita, jika hari ini kita rugi, jika hari ini kita mengalami kekecewaan besar, jika do'a yang kita ucapkan seakan2 tak kunjung terkabul.......? apalagi yang bisa kita lakukan?, ......berjalan. jalani kehidupan yang ada, bisa saja episode buruk hari ini tertukar dengan episode yang lain? kenapa kita mesti takut pada masa depan? kalau kata iwan fals" hadapi saja", kita takkan pernah tahu kapan dan dimana ujung jalan ini. jika kau seorang wanita yang telah memasuki masa dimana bunga layak dipetik, dimana buah layaknya dipanen, sedang pangeran yang kau nanti2kan dalam lamunan sebelum tidurmu tak kunjung datang. lantas apa yang akan kau lakukan? apakah kau akan mengutuki dunia dengan sumpah serapah? apakah kau akan menguras airmata...? apa yang bisa kita lakukan selain berdo'a dan berharap aku masih berharap esok lebih baik, seperti seorang istri yang menanti kabar apakah suaminya akan pulang dari medan perang dengan selamat, atau raganya telah hilang ditelan kerasnya ombak dan dalamnya lautan? akhirnya do'a berkawan dengan harapan, bertetangga dengan sabar, bermitra dengan waktu. kita tak bisa melawan dan memutar waktu, semua masih berupa serpihan2 puzzle yang tak berbentuk. jika kau merasa lelah, jenuh, kosong, frustasi, duduklah sejenak, tarik nafas dalam2 dan lepaskan nafasmu , kendurkan tali sepatumu yang terlalu keras membelenggu kaki,dengarkan alunan lembut angin yang menerpa wajahmu, berdialoglah dengan hatimu mungkin sudah terlalu lama kau bermusuhan dengannya. .......rileks,......tenang......rasakan kebahagiaan memenuhi dada, mengalir dalam darah menyatu dalam tubuh. kini bebanmu sedikit ringan bukan?. selamat berjuang untuk menaklukkan diri. selamat berjuang untuk hidup.
Komentar
Tulis komentar baru