Perlahan aku pun hilang dari rindumu. Salahku terlalu lama memberi waktu. Aku terlalu sibuk berdebat panjang dengan kenyataan yang akhirnya membelenggu dan menghujam banyak kesakitan. Sekian lama aku melatih kuat untuk berdiri dan berlari untuk kembali. Namun semua yang ku punya jatuh, hilang, dan aku pun terbuang. Kuat ku kembali diuji dengan kenyataan yang semakin keji.
Aku telah mencoba mengetuk pintu tempat rinduku merindu, tempat ku dulu merayu, ruang sempit di hatimu yang ku punya. Walau yang ku dapat hanya hampa. Aku terima. Aku bukan menyerah, hanya lelah. Tak mungkin berbalik arah. Walau jalan yang ku lalui tak lagi sama, aku terima.
Sesalku kini hanya bisa sekedar ku sesali. Melihat senyuman mu lewat mimpi tanpa bisa aku memiliki. Aku akan kembali kepada hatiku disini, duduk sendiri punguti sisa-sisa bahagia yang pernah kamu beri.
Komentar
Tulis komentar baru