Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Prosa

CATATAN 5

 

 

 

CATATAN 5

 

Tua, berjenggot, berkumis, semua sudah putih, bahkan alis mata dan bulu mata pun putih, adalah sesuatu. Apalagi kalau pilihan pakaian tampak sangat beda dengan orang-orang sekitar.

 

CATATAN 4

 

 

CATATAN 4

 

Ini 60an. Di kampung belum ada motor yang joknya bisa menyobekkan keperawanan. Apalagi hape, Jauh. Masih jauh, Kampung yang sekarang tampak sebagai kota masih dalam bentuk asli, Dan asri.

 

CATATAN 3

 

 

 

CATATAN 3

 

Soal keberanian mendekati dan memulai pembicaraan aku nyaris tidak pernah kalah. Apalagi kalau pedekate itu memakai tulisan. Memakai surat. Aku pasti menang. Tapi soal duit aku kalah total.

 

CATATAN 2

CATATAN 2

 

CATATAN 1

CATATAN 1

 

SERUMPUN BULUH

AKU rasa sungguh lelah, mual melayan keributan dalam secangkir kopi. Asyik bertelingkah tidak sudah-sudah. Seperti anak-anak kecil tidak reti bahasa. Berebut buah bidara yang jatuh berderai dari atas pokok tatkala gancu terlepas tangkainya. Masing-masing tidak mahu beralah. Begitulah gelagat netizen lewat sembang di media sosial.

KUNYAN (1)

 

 

KUNYAN (1)

 

PUNCAK BUKIT

 

 

 

 

PUNCAK BUKIT

 

Cerita Pendek: "Perempuan dan Pohon Jati"

Cerita Pendek:
"Perempuan dan Pohon Jati"

Oleh: Emil E. Elip

Cerita Pendek: "Perempuan dan Pohon Jati"

Cerita Pendek:
"Perempuan dan Pohon Jati"
  Oleh: Emil E. Elip

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler