Cinta, Jangan Patah Sayap
Lambai itu haram jika harus saling melupakan.
Untuk apa kita saling memahkotakan sunyi di kepala.
Bukankah itu api atau belati?
Bukankah pamit juga adalah air bah yang gerusannya cukup ampuh mengenyahkan kita?
Tetaplah jadi mawar. Yang berkabar
dan penyabar.
biar disini para kumbang itu terus mengincar sekuat sayapnya.
Setenaga waktunya
yang kebas menunggu kabar.
Dan yang lemas menelusuri taman yang nyaris berubah batu.
Pergi itu ialah hutang!
Harus kita bayar dengan pulang.
melanjutkan kisah warna janur kuning
dengan sebuah kecup-kecil yang lalu kita daratkan di kening.
Samosir. Dermaga Waktu Des '04
Komentar
Tulis komentar baru