Skip to Content

Doa Anak Negeri

Foto edi sst

Doa Anak Negeri

oleh edi sst

 

Bismillaahirahmaanirrahiim

 

Ya, Allah

Ajarkanlah kepada kami

kepada pemimpin-pemimpin kami

mengasihi yang bukan sekadar

menaburkan butir-butir subsidi

ke dalam mulut-mulut kering membesi

yang kini, terasa mesti menelan dengan pedih peri

atau membagi-bagikan ransum simpati

sambil bercerita tentang anak-anak merpati

yang jinak, berhinggapan mematuki jari-jemari

sementara waktu tak bisa menunggu lagi.

Sebab, jika demikian

betapa kami tak mengerti.

 

Ya, Allah

Ajarkanlah kepada kami

kepada pemimpin-pemimpin kami

tentang kemerdekaan yang bukan sekadar

kebebasan memilih kembang-kembang sesaji

persembahan bagi para peri di sudut-sudut sunyi

sedang di atas awan diatur pesta dewa-dewi.

Kemerdekaan yang bukan sekadar

mengumpulkan Quran, Injil, Zabur, Taurat

dan Bhagavadgita dalam satu laci

sedang di atas awan diatur pentahbisan ujung belati.

Sebab, jika demikian

betapa kami tak mengerti.

 

 

Ya, Allah

Ajarkanlah kepada kami

kepada pemimpin-pemimpin kami

memperbaiki yang bukan sekadar

menghitung kembali angka-angka duka

yang terasa makin menyembilu

atau menulis kembali rumus-rumus cinta

yang terasa kian lama kian membatu

sambil sedikit tersipu malu

melupakan hitungan kekayaan tanah ini

yang menumpuk dalam saku pribadi.

Sebab, jika demikian

sungguh kami tak mengerti.

 

Ya, Allah

Jika kini kami

berlagak menjadi Ibrahim

suara kami bersipongang

di sela berhala-berhala negeri ini

yang menelingkup menutupi cahaya matahari.

Maka berilah kami kapak Ibrahim-Mu

dan ajarkanlah kepada kami

bagaimana memadamkan api

yang akan membakar diri kami sendiri.

 

Ya, Allah

Jika kini kami

berlagak menjadi Musa

langkah kami terperangkap

antara firaun dan lautan negeri ini.

Maka bekalilah kami dengan tongkat Musa-Mu

yang bisa membelah lautan, membelah gunung-gunung

menebas hutan-hutan, mendongkel pulau-pulau

untuk menggali kembali nurani

yang terkubur makin dalam di bumi ini.

 

Ya, Allah

Jika kini kami, yang lemah ini

berlagak menjadi Yunus

suara kami gagap dan patah

beterbangan di atas sunyi yang berdebu

jauh meninggalkan nestapa negeri ini.

Maka datangkanlah nganga mulut ikan-Mu

dan ajarkan kepada kami makna zikir:

laaillaahaillaanta subhaanaka

innikuntu minadhdhalimiin.

 

Ya, Allah

Inilah doa kami

doa hati anak negeri.

 

Amin.

 

Semarang, 1998


sumber gambar : www.fotografer.net

Komentar

Foto ARZapata

terima kasih....

terima kasih...
doa yang menyadarkan kami yang hina....

Foto edi sst

sama-sama

sama-sama, Bang
mari kita berdoa bersama

salam ... :)

Foto Yudho

dan ajarkanlah kepada

dan ajarkanlah kepada kami

bagaimana memadamkan api

yang akan membakar diri kami sendiri.

sangat menyentuh....ajarkan saya juga pa edi, bagaimana agar karya saya lebih berarti...:)

Foto edi sst

marilah ...

ah, saya juga masih terus belajar, Mas
konon belajar menulis puisi yg paling efektif
adalah dengan membaca puisi sebanyak2-nya
cobalah, Mas. marilah kita sama2 belajar ...

tks, salam hangat ... :)

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler