ELEGI KOTA TUA
Kota ini lebih menyukai malam
lampu-lampu jalanan menyala
jembatan-jembatan penyeberangan setia
dijejaki kaki-kaki: tak pernah diam.
Serupa kapal, ia tak kenal karam
sesekali terguncang, kadang juga menyelam.
Bila saja kita memanggil, adakah ia berpaling?
Atau berteriak, adakah ia menyimak?
Laksana pembajak yang bijak, mungkin
tak sedikit pun ia berbalik.
Kota ini sungguh menyukai malam
rerimbun bangunan menjadi rimba
rambu-rambu lalu-lintas dan derita orang lapar bertemu
dan kita hanyalah kanak-kanak yang cuma mampir: bertamu!
Sukabumi, 11/7/2017
MANUVER SEORANG PLAYBOY
Malam masih panjang
dan butir embun yang diantar pagi
telah temukan tumpangan.
Derak gerbong-gerbong kereta lenyap
debu-debu berteduh di kaki.
Sebelum merengek minta pulang kau menggelegak:
bulan tak mampu mengatasi sepi!
Dan dengan bibir yang suka berkelit suaraku menggurit:
malam adalah musuh terbesar
yang disajikan dunia
untuknya.
Selebihnya kau menggurit sendiri
Sementara aku terus saja berkelit!
Komentar
Tulis komentar baru