banyak perempuan berbaju pesta, berlumur dosa dan petaka
menepikan malam didalam gelas anggur dan para pemazmur
pesta menghanguskan waktu,
hingga yang tersisa hanyalah suara sarukan kaki yang berusaha tidak ambruk
tubuhnya hampir jatuh
matanya mulai keruh
rambutnya kusut
lehernya penuh getah lelaki
bibirnya compang-camping
gerimis jatuh juga, membubarkan rangkaian acara
kesal bertamu, mengucapkan salam
sesal kedinginan
pesta berhenti, hujan mereda
semua basah
yang tersisa hanyalah pagi yang bangun kesiangan
Jogja2017
Komentar
Tulis komentar baru