Skip to Content

Sajak Untuk ar-Rahim

Foto Defri ar-Rahman

Hei ar-Rahim
Apa kabar
Kutulis juga jiwa ini untukmu; hanya jiwamu
di hari engkau keluar dari rahim ibu
Ketika malam malu pada punggung bumi
Ketika suara menepi 
Ketika kakikaki pulang dari gembala penghambaannya
ar-Rahim kusentuh namamu dalam ingatan nuraniku
Kutangkap wajahmu dalam jamuan tangan dan dahi
Kubuang angan angan yang terjaring oleh akal
Kupanggil dalam inginku namamu dalam ruhku
Agar engkau dengar 
kesepian mana yang dapat melangkahkan kaki
saat sepi telanjangi cahaya sendiri
Agar engkau lihat 
bahasa dari ketakutan jasad yang bermimpi
saat suara jatuh kedasar langit penjaga diri
O ar-Rahim kekasih hayatku
Kutafsirkan rasaku ke dalam jiwa
jiwaku dalam sifat 
sifat dalam jasad
Untukmu 
hanya untukmu
Agar dapat engkau simpan 
Seorang pemuda yang menyembunyikan ketakutan indra dalam katakata
Katakata yang hilang dalam suara
Suara yang tak memiliki nama wujud
Benarkah aku 
adalah tanya yang terkunci
Benarkah aku
adalah sifat yang kehilangan tempat
Benarkah aku
adalah tamu yang tersisih ruang
Benarkah
Wahai ar-Rahim kekasih-terkasih yang lahir dari rahim matahari
Dengarlah 
Dengar suara hujan yang tak pernah sampai
Sampai mengemis dalam tangis
Kuminta dirimu dariNya
Diri yang selalu ada dalam ingin ruhku
Diri yang mengunci janji dalam setiaku
Diri yang sadar dalam tubuhku
Diri yang mengantar bahasaku ke dalam rasa pada Tuhan
Duhai ar-Rahim
Kumohon 
Jangan pergi dari tempat engkau sembunyi
Izinkan kumencari
Sampai kubertemu dinginnya matahari.

Aku mencintaimu 
dari jantung 
hingga jasad meninggalkan pagi.


Defri ar-Rahman
Padang. 28 April 2016
Sajak Untuk ar-Rahim

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler