Emprit Kembali Bercicit
oleh edi sst
Kemarau basah ini membawa kabar
Yang melekat biru di batu dan akar bakung liar
Hanyut mengikuti aliran kali ke ujung muara
Lalu diterima oleh laut tanpa suara
Begitu utuh dan apa adanya
Di pucuk dahan seekor emprit bercicit
Terbang mengejar pelangi
Saat angin bertiup sore ini
Kabar yang diterima membawa sangsi
Seperti wajah ragu si gadis tangsi
Yang lelah menunggu lelaki bertopi
Datang membawa seikat mawar berseri
Emprit yang kembali bercicit
Terbang menembus pelangi yang tercabik
Biarlah sederet kata itu dituliskan
Dalam lembar kanvas putih berbingkai
Dipasang begitu rapi berjajar di dinding rumah
Agar kelak dapat dibaca kembali oleh anak cucu
Tentang kabar biru yang melekat di batu-batu
Emprit kembali bercicit
Terbang dengan serpihan pelangi di paruhnya
Semarang, 2011
Komentar
numpang blajar
dari seekor emprit, yang termabng mengejar pelangi, menembusnya hingga membawa serpihan di ujung paruhnya.
saya suka... jadi dapat inspirasi
ayo ditulis ...
ahahay ...
nah, sekarang inspirasi itu ditulis, Novan
segera diposting di sini, atau sudahkah?
Tks, hadirmu. salam, Novan ... :)
Tulis komentar baru