entah sudah berapa keluh yang tumpah
atau resah yang mengentah
hingga kita lupa, semua impian tetap lekat dalam ingatan
tersuruk di sudut hati, bertempias di remang malam
aku tak ingin kalah dengan ragu, kekasih
sebab rindu belum bersua
di gurun mana kita akan bertemu
aku seperti Adam yang kembara menuju bukit turtsina
disana kah kau menanti ?, duhai jelita
kaukah Hawa itu yang hilang dari tulang rusukku
entah berapa musim berlalu
dan entah berapa cuaca akan kita lewati
untuk menuju ke puncak pertemuan,
sementara jam di dinding jiwaku
pun telah letih menghitung detik,
namun wajah kita masih jauh berjalan
menjelang ke batas waktu
: bukit rindu
@ senandung jiwa nyanyian pengembara @
SM, Pekanbaru-Riau 2013
Komentar
Tulis komentar baru