Menyulam aksara dalam kata menjadi narasi panjang
Janji-janji manis menghipnotis jiwa-jiwa melankolis
Gerak bola mata layaknya radar angkatan perang
Mampu menohok jiwa-jiwa pendamba bulan
Dengan elegannya tuan bercakap
Terasa seperti membalikan telapak tangan
Tapi, kenapa panggung teater sarat antagonis
Penonton bosan menyaksikan drama kacangan
Entah kapankah tiba masanya tuk menyeka air mata
Wajah pertiwi seakan kusut dikikis tingka yang tak elok
Wajah pertiwi disihir pesona yang terkamuflase
Utopia, utopia dan utopia terus berlanjut
Semestinya bukan game yang harus dikotak katik
Menyerang dan bertahan layaknya berada di layar PS
Berakhir dengan euphoria nihil tak bertepi
Kolang-kaling tak berujung bak strika
Tak mampu membedakan kompetisi dan demokrasi
Sunguh aneh tapi nyata sekaligus menggoda
Menggodaku untuk menyulam aksara dalam kata
Menjadi balutan puisi, dan semoga mencerahkan nurani tuan
Komentar
Tulis komentar baru