Malam tanggal 21 bulan sepuluh
Tepat jarum jam menuding angka dua puluh empat sebagai malam yang sepi.
Lagi-lagi aku merindukan nurani
Pada gerbang pendakian dan ruang-ruang diskusi
Bangku-bangku madrasah dan literatur fiqh.
Akuilah jejakku, wahai masjid yang megah
Tanah sukorejo dan nisan yang menggoda doa-doa.
Selamat hari santri
Untuk kalian yang merindukan abadi.
Komentar
Tulis komentar baru