Detik melesat bagai petir
Kala aku terhempas dari hidup yang getir
Sampai dimana perhentian akhir
Adalah kala angin bersemilir
Senyum waktu semakin mengikat
Kala pesona rembulan semakin pekat
Aku tak mampu lagi berkutat
Terdiam, membatu setiap saat
Air mata bukan sekedar air
Tetapi pesan yang selalu tersirat
Meski aku bukan seorang brigadir
Ambisiku tak kalah kuat
Lagi - lagi aku bermain dalam imaji
Melangkah jauh melampaui batasan mimpi
Negeriku melangkah lalu berlari
Menghentak meninggalkan tirani
Dimana letak kebenaran ilahi
Dalam tragedi negeri tirani
Korupsi telah lama beradaptasi
Dan rakyat hanya menggigit jari
Kala, kala lambat mulai memeluk daksa
Renungan tiada henti tentang bangsa
Apakah ini saatnya kita
Keluar mengunjuk muka
.
IP.96
Komentar
Tulis komentar baru