Kau ingat, Uda
Janji yang kau ucap pada waktu kereta tiba
Kini hilang lenyap tinggalkan gulali rindu di rongga dada
Dimana kau, Uda
Aku cari-cari dirimu setiap pekan tiba hingga malam menjemput senja
Kau tak di sana
Tak juga ada di antara bayang tiang-tiang penyangga kapal di dermaga
Kenapa kau beri aku harap, Uda
Hingga kusimpan untukmu segenggam asa merah muda
Dan namamu adalah igau malam yang membuatku tak mampu terlelap lama
Terlalu kau, Uda
Bagaimana mungkin kubalik hatiku yang telah dijemput asmara
Riak-riak kecilnya telah menjadi badai yang menggulung logika
Aku tersadar seketika
Ini cinta, Uda!
Medan, 17 Maret 2016
Komentar
Tulis komentar baru