Jerit Bumi yang Terluka

Langit memerah di atas tanah yang terkoyak,
Jerit duka mengalun di antara puing-puing rumah,
Bumi Palestina menangis dalam sunyi,
Di bawah bayang-bayang kekejaman yang tak terperi.

Anak-anak berlari, tak lagi dengan tawa,
Tapi dengan ketakutan yang meraja,
Bom dan peluru menggantikan nyanyian malam,
Angin membawa debu perang yang menyayat alam.

Di mana keadilan yang dulu dijanjikan?
Di mana nurani yang kini terabaikan?
Tangan-tangan besi merobohkan harapan,
Mencabik-cabik impian tanpa belas kasihan.

Zionis mengukir luka di setiap jalan,
Dengan darah dan air mata menjadi tulisan,
Tak ada tempat untuk merdeka,
Di bawah bendera yang dijajah tanpa rasa.

Namun semangat takkan pernah mati,
Meski rumah rubuh dan tanah terbagi,
Rakyat Palestina terus bertahan,
Di tengah api dan bara kezaliman.