Di sudut kamar, sunyi merajut malam,
Hidup terasa kosong, tak ada yang datang.
Bayang-bayang kelam, hampa tak bertepi,
Tak satu pun peduli, meski raga letih berdiri.
Hati merintih, sesak tak terperi,
Mimpi-mimpi sirna, terbawa angin sepi.
Tak ada uang, hanya harapan pudar,
Di jalan hidup, aku terus tersasar.
Langit tak memberi jawab, hanya awan kelabu,
Setiap langkah berat, kaki terpaku.
Rintik hujan tak berirama, dingin merasuk,
Hanya ada diri, terjebak di palung hidup.
Oh, betapa sunyi ini memeluk erat,
Tak ada tangan menyapa, tak ada tawa yang lekat.
Kemiskinan membisik, menyayat perasaan,
Namun kutegakkan kepala, meski rapuh di dalam.
Sepi ini abadi, namun aku tetap menanti,
Mungkin esok mentari menyapa, meski pelan-pelan,
Menyinari jiwa yang redup, memberi sedikit harapan,
Bahwa suatu saat, tak ada lagi kesendirian.
Komentar
Tulis komentar baru