tiada malam tiada siang menggema seruan
melintasi benua melintasi semesta
menuju tempat tumpuan, daerah kedamaian
dongeng tentang sorga
dayang-dayang tampa busana
menari didepan mata
kalau itu hanya rekaan
seronok dunia maya
cerita aneh anak-anak
aku paham cahaya
dari mata yang terpejam
ketika tiada malam ketika tiada siang
kita mengisi kehidupan
dengan lumuran lendir ludah kenistaan
jalan panjang melintasi ruang waktu
memberi makna tentang diri
duka duniawi, nikmat duniawi
hanyalah iluai yang dimaknai sendiri
fatamorgana ini semata debu hidup
terpapar didepan mata
dirasakan sepanjang jalan
leleran keringat darah tertumpah sia-sia
taik dan daki menyertai jejak kaki
lalu saling bertikai demi selisih nilai
silih berganti dilewati
ketika tiada malam ketika tiada siang
ketika tiada warna ketika tiada aroma
yang ada hanya bayangMU
dalam samar kelabu
maka diam kembali ke sanubari
barangkali tentram jadi abadi
Komentar
Tulis komentar baru