KUE KISMIS PEMILU
Ku mencoba kritis dengan yang anarkis,
karena mereka menganggap negeri ini bagai kue kismis,
dibagi-bagi dan lalu diiris-iris
Rakyat dianggap pengemis
dan tak lebih bagian dari bisnis.
Ku cermat-cermat memantau ciri-ciri yang anarkis
yaitu suka bombastis, tidak realistis, non faktualis
apalagi yang kampanye erotiss duhh bikin hati ini mirisss…
Aku tidak mau memilih mereka yang ingin menjadi saudagar
yang akan membuat BUMN-BUMN buyar
rakus dikeruk dan perut bumi pun menjadi lapar
sedangkan negara lain yang berpesta gebyar-gebyar,
rakyat ini tambah mahal saja membayar.
Dilarang sekolah tinggi-tinggi
dilarang sakit parah-parah.
Tapi ku salut dengan yang menjual urusan perut
gampang sekali suara rakyat direbut
karena mereka sedang kalut
Kasihan rakyat karena negara ini bukan toko yang jualan isu sembako,
dagang sana dagang ini….
proyek sana masuk kantong sini.
Kasihan rakyat jelata mudah terbius dengan kata-kata,
mabuk dengan pesona, raga, harta dan pula wibawa.
Aku manut dengan partai yang tidak carut marut.
Carut marut bisa jadi potret keadaan di dalam yang semrawut.
Dan apakah negara ini juga mau dibawa ke keadaan kalut hingga semaput?
Juga mengawasi politisi busuk yang masih bebas kasak kusuk.
Karena janji2 sebagian dari mereka seperti halnya bau dari kentut dan ketek kecut.
Namun sebagian lagi ada bau kesturi
dari mereka yang benar2 perduli
Mereka yang legawa menganggap politik bukan kendala
tapi sebagai kendara
Mereka yang bermodal dari partai lebih baikdaripada harta mereka yang tergadai.
Karena bisa saja harta telah terbuang
nanti hak rakyat yang jadi bumerang
Disitu harta makin membumbung
disana sini perut lapar membusung
Juga moh pilih yang lagaknya seperti preman
duh nanti eman-eman zaman makin edan
Mencatat caleg yang tidak hanya berurat nyali kawat
tetapi urat kuat berkualitas baja anti karat
Kupilih yang kampanyenya tertib tidak nyusahin tramtib,
kampanye rusuh gambaran partai yang mudah kisruh
Awas yang tepu mereka senang sekali menjual isu rakyat yang melarat melulu
Kalau kita intelek maka tidak pilih yang elek
Yang pasti ku tidak mencontreng hanya karena terlihat mentereng
Ku lihat bukti2 bukan janji2
Ku cari-cari fakta yang ada di depan mata
kecuali buta
Berusaha objektif dan tidak permissif
Melihat sistem bukan person
Memilih caleg yang kaderisasi
bukan yang comot sana sini
Telah terbukti bersih milih pun tidak risih
Mengikuti kata hati tidak merasa bersalah dibawa mati
Tidak golput kecuali aku dalam keadaan semaput
Apapun pilihanmu, pilah pilih yang terbaik untuk negaramu
Jikala kita abai maka rakyat kan tergadai
Kita pasti ingin bumi pertiwi ini kembali gemah ripah loh jinawi
- 6 April 2009-
Komentar
Nah, beginilah puisi kalau
Nah, beginilah puisi kalau difokuskan pada persajakan saja, akan terlihat pemaksaan pemilihan kata, meskipun maknanya akhirnya tuntas juga tapi pembaca telah merasa tersiksa untuk melanjutkan membaca. padahal puisi merupakan karya yang diharapkan padanya dengan sedikit kata keutuhan ide telah tersampaikan hingga pembaca merasa puas menikmati karya kita, pembaca puisi menuntut pemuasan pada ide yang kita punya, berbeda dengan pembaca fiksi yang ingin ikut ambil bagian menyelesaikan ide kita sehingga pada fiksi lebih baik dengan akhir yang menganga
teruskan menulis lebih banyak karya lagi demi kemajuan sastra Indonesia
SALAM SASTRA DARI TANAH BATAK
SALAM KENAL SALAM PERSAUDARAAN
kalau ada waktu mampir di ladang kataku
=@Sihaloholistick=
Terimakasih
Terimakasih sastra seratus atas masukannya...saya masih terus tahap belajar dan belajar, komen dan kritikan sangat bermanfaat untuk saya mendapatkan masukan untuk menjadi lebih baik lagi :)
Untuk ukuran sastra memang
Untuk ukuran sastra memang tak ada aturan, aturan hanya akan membelenggu kreativitas penyair tapi kita tentunya jangan lupa sejatinya tulisan (puisi atau prosa serta drama) adalah untuk pembaca dan menyikapi kebutuhan pembaca adalah tantangan para penulis, profesional kah atau musiman kah
Yah, walau bagaimana pun saya tetap mengajak untuk terus berkarya dan ciri khas perlu dimiliki
SALAM SASTRA DARI TANAH BATAK
=@Sihaloholistick=
Tulis komentar baru