Kutabung Jerat Kesumat
puisi edi sst
Kukira pagi akan jadi kesiur angin
Terbangkan wajahmu yang dingin
Tapi ternyata pagi telah berkhianat
Menjadi hari yang bersicepat
Meninggalkan ular berderik
Hingga ke ujung detik
Suaranya menyobek lambung ini
Muntahkan berlembar wajahmu
Kukira pagi akan jadi kesiur angin
Ternyata dia diam-diam berkhianat
Menatahkan tubuhku di langit
Dengan kesumat membelit
Akankah di setiap awal pagi
Terus kutabung jerat demi jerat
Butir kesumat rindu yang memadat
Kepada bulat wajahmu
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru