Ada musim yang menggetarkan
Ketika ranggas memakan sel-sel pada ranting
Ada sebuah doa buatnya
Jangan rekahkan sel ini
Biar!
Pada musim semi semua tawa
Menggetarkan seluruh rasa
Seakan tiada lebih
Musim telah berganti
Siul jadi gerimis
Tawa telah sunyi
Hanya senyap yang berduyun
Merayu tanpa ragu
Buram jalan di depan mata
Tinggal gugur daun
Entahkan semi atau membusuk
Ah sudahlah!
Ginjai, 8 agustus 2015
Komentar
Tulis komentar baru