Dalam pejaman waktu
Ia masih menangis
Air matanya tak habis
Melihat rumah yang kotor
Sejak ditinggalkan
Banyak tikus- tikus lapar
Beranak pinak di rumahnya
Ia menangis
Melihat anak yang ditinggalkan
Hampir mati kelaparan di pojok-pojok rumah
Ia menangis
Airmatanya habis
Dikuras putra bangsanya sendiri
GINJAI 2015
Komentar
Tulis komentar baru