Senja kini aku terdiam, melihat lalu lalang kendaraan di balik jendela
Ramai sekali hewan beroda ini? Ah, tapi mengapa mereka tak bisa menghiburku?
Ah aku terbelenggu di kursi merah ini, warna merah warna kesukaannya
Dia yang membuatku kecewa, sahabat sungguh aku tak mau begitu
Luapan emosi yang terlalu menjadi, ya aku terlalu kekanak-kanakan
Tapi maaf sahabat, semua ini beralasan
Meskipun tak ku ungkap tabir alasan itu, tapi ku ingin kau tahu
Aku mengerti maksudmu, tapi apa kau paham bagian dalam hatiku?
Ah, aku sungguh aku tak bisa menerima kalian
Ah, mengapa kau tak paham?
Ah, haruskah aku harus terdiam dalam kebohongan?
Ah, aku benci tak bisa kau utamakan
Aku membencinya kawan, dan aku membenci hubungan kalian
Maaf kawan, beribu maaf sahabatku
Aku hanya tak sangka kau lebih menjaga persaannya daripada perasaanku
Ah, menyakitkan sobat
Waktu itu aku dibelenggu kemarahan
Dia baru dalam hidupmu, tapi mengapa dia begitu spesial untukmu dibandingkan aku?
Ah, mungkinkah aku cemburu?
Ya mungkin, yang pasti aku tak suka kehadirannya waktu itu
Waktu yang penting untukku, tapi terasa biasa karna hadirnya
Kau suka sobat dengan keadaan itu?
Ah, sudah terjadi, aku terlanjur kecewa
Maaf sobat, maaf, aku tak kan mampu menerima kalian
Meski aku sayang kau sobat, tapi aku membencinya
Komentar
Tulis komentar baru