September '14
Sajak Faizal Bahari
Ku hampiri bocah beraut lalu
Dia, aku yang dulu
Ku tersenyum sesak di dalam
Bocah itu menjulurkan tangan “Berikan”
Dia membaca apa yang ku niatkan belum kulakukan
Mawar merah tua hendak rapuh
Begitupun raga yang hendak rubuh
Mamandangku dengan iba
Balas benci kupikir “Jangan remehkan aku”
dalam kecut
“Mawar itu segera menghitam”
Mempercepat pikiranku
Buatku bungkam
Tapi di balik ‘ku ragu
Ku kepal dengan kuat
Mawar kian rapuh-runtuh
Suasana mencekam
Ku di tengah
Bimbang
Komentar
Tulis komentar baru