Dari mana hari dimulai dari situlah semua terjadi
Apa saja yang dibawanya bagai mana raut wajahnya
Namun ketertutupan hari dengan segala sebab dan tujuannya
Membuat kita menjauhinya bukan mencoba pengertian dan meneliti
Apa lagi jaman sekarang hari hanya piring tempat makanan
Hari bagai nasi rutin yang dimakan
Siang malam bagi lauk pauk
Wajah hari hanya disirami dara air mata masalah bahagia di tertawakan diberi senyuman tak jelas dan lainnya yang relative
Apa lagi hari sedang berduka diperasaan kita
Hanya merasa sedih utuh dan menganggap itu cobaan atau teguran
Tanpa memandng timur dan barat kiri dan kanan dan lainnya itu
Dan ketika hari pegang pedang memaksa dara bercerita
Cuma luka teranianya dendam kita simpan
Tak mau pergi sebentar kelangit diri ini menjemput batas
Dan menanamkannya didalam harus dan sisinya
Begitu juga jika har sedang berpesta dengan segala corak gaya tawa cerianya
Penikmat hari hanya menikmati padat tanpa melihatnya sekali lagi
Tak pernah memandang kebarat ketimur ketempat datangnya hari kepada panjang sudah perjalanan hari dan mencoba pengertian
Didalam perjalanan hari siang dan malam membawa titipan hilang mata
Juga hitam butih kulitnya yang nyata dan rahasia
Yang harus dipahami juga di beri pengertian
Komentar
Tulis komentar baru