Adegan satu:
Seorang kelana tua,
Sahabat karib makhluk serokan.
Kesana kemari bersedekah.
“hei kau wanita, kesini… kemari…
Mau kau akrab dengan ku?
Ku lamar dengan jam tangan,
Seharga tujuh puluh juta..”
“jangan kau pedulikan manusia lain..
Ini memang uang mereka, tapi..
Aku yang pegang, jadi aku berkuasa..”
“biarkan mereka mati kelaparan,
Asal kan jiwa perjaka ku tetap terasah..”
“ayo… mana lagi yang mau beli sapi?
Orang luar negeri?
Welcome.. welcome..”
“bersama-sama kita nikmati,
Rejeki yang keluar dari pantat sapi!”
Adegan dua:
Perlahan, sapi-sapi mulai punah.
Kandang-kandang longsor.
“kemana sapi-sapi ku?
Sapi?
Sapi?”
“sapi?
Apa kau menjelma menjadi seorang istri?”
“Sapi?”
Adegan Tiga:
“Tidaaaak…
Sapi, kenapa?
Mengapa kau laporkan ku pada polisi?
Mengapa kau jadikan aku selebriti?
Sapi, kenapa kau curi harta mu?
Sapiiiiiii!!”
Komentar
Tulis komentar baru